Langsung ke konten utama

Sistem Indera Manusia

     Anda dapat melihat dengan jelas indahnya warna-warni alam. Anda juga dapat menikmati makanan kesukaan Anda. Tahukah Anda, semua itu tidak dapat terjadi tanpa adanya alat indra yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pernahkah Anda berpikir bagaimana mekanisme terjadinya proses melihat, membau, mendengar, dan meraba? 


Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sistem indera pada manusia sebagai salah satu komponen sistem koordinasi pada manusia, peserta didik bersama anggota kelompok melakukan diskusi melalui pengerjaan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) di Link bawah ini! 

-😀😀SELAMAT BERDISKUSI😀😀-


    Alat indra bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Rangsangan adalah semua penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. berdasarkan asal sumbernya, rangsangan dibedakan menjadi dua, yaitu rangsangan dari dalam (rasa nyeri, lapar, haus, kelelahan, kenyang, dan sebagainya) dan dari luar tubuh (aroma atau bau, rasa, sentuhan, cahaya, kelembapan, suhu, tekanan, dan sebagainya). 
    Dengan adanya alat indra, tubuh mampu merespons lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan. Kemampuan merespons rangsangan dari lingkungan atau luar tubuh disebabkan oleh reseptor yang dimiliki indra. Reseptor adalah sel-sel saraf penerima rangsang dari lingkungan dan hanya menerima rangsang dalam bentuk tertentu. Oleh karena itu, reseptor diberi nama menurut jenis rangsang yang diterima sebagai berikut;

  1. Fotoreseptor : penerima rangsang cahaya
  2. Fonoreseptor : penerima rangsang suara
  3. Mekanoreseptor : menerima rangsang fisik, misalnya sentuhan
  4. Kemoreseptor : penerima rangsang zat kimia
    Reseptor atau sel-sel saraf sensorik penerima rangsang berada tersebar di seluruh permukaan tubuh (pada kulit), atau terdapat pada bagian organ tertentu, seperti mata, hidung, telinga, dan lidah. Kelima bagian tubuh tempat reseptor tersebut berada disebut indera. Indra hanya dapat bekerja dengan sempurna apabila terpenuhi hal-hal berikut;
  • Tidak ada gangguan pada alat penerima rangsangan 
  • Tidak ada gangguan pada urat saraf penghubung indra dengan pusat saraf
  • tidak ada gangguan pada pusat saraf di otak.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai sistem indra atau sensory system pada manusia melalui pemindaian QR Code atau masuk dalam link website di bawah ini!

1. Mata

    Mata merupakan indra pengliahatan yang menerima rangsang berupa cahaya. Mata tersusun atas alat tambahan mata, bola mata, dan saraf optik.

    Adapun bagian-bagian mata beserta fungsinya, antara lain;
  • Alat tambahan mata
    • Alat tambahan mata meliputi alis mata, kelopak mata, bulu mata, an aparatus lakrimalis. Alis mata melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi. Kelopak mata dan bulu mata juga melindungi mata dari air dan debu. Aparatus lakrimalis terdiri atas kelenjar lakrimalis (penghasil air mata), duktus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Kelenjar itu akan menghasilkan air mata jika ada benda asing menyentuh permukaan bola mata.

  • Otot Bola Mata
    • Otot bola mata tersusun atas tiga pasang otot lurik. Otot bola mata berguna untuk menggerakkan bola mata.

  • Bola Mata
    • Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar terdiri atas sklera dan kornea. Lapisan tengah terdisri atas koroid dan iris atau selaput pelangi. Sementara pada lapisan dalam terdapa retina atau selaput jala yang mengandung neuroepitelium yang berfungsi sebagai reseptor. Di dalam dinding bola mata terdapat lensa mata berbentuk bikonkaf tepat di belakang pupil dan terikat oleh otot-otot siliaris yang dapat berkontraksi, aqueos humor yaitu cairan yang mengisi rongga mata antara kornea dan lensa mata, dan vitreous humor yaitu cairan mengisi rongga mata antara lensa mata dan retina.

  • Saraf Optik
    • Saraf optik merupakan bagian mata yang menjalarkan impuls saraf dari retina ke otak. Ujung-ujung saraf tersebar pada retina. Bagian retima yang terletak di sumbu mata merupakan bagian yang paling banyak mengandung ujung saraf penerima rangsangan sinar (fotoreseptor). Bagian yang paling peka ini disebut bintik kuning. Sedangkan daerah tempat masuk dan membeloknya urat saraf penglihatan yang tidak mengandung ujung saraf penglihatan disebut bintik buta.
    • Sel-sel fotorseptor ada 2 macam, yaitu sel-sel berbentuk batang (basilus) dan sel-sel berbentuk kerucut (konus). Sel konus lebih peka terhadap rangsangan sinar terang dibandingkan dengan sel basilus, sehingga sel konus sangat tepat untuk pengamatan warna. Bila cahaya difokuskan pada fovea, benda akan terlihat dengan jelas. Tetapi bila cahaya difokuskan pada bagian lain yang banyak mempunyai sel basilus maka benda tidak tampak dengan jelas. 

Anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai organ indra mata sebagai salah satu sistem indra atau sensory system pada manusia melalui pemindaian QR Code atau masuk dalam link website di bawah ini!

2. Telinga

    Telinga merupakan indra pendengar yang menerima rangsang berupa suara dan alat keseimbangan tubuh. Telinga tersusun atas telinga bagian luar (Outer Ear), telinga bagian tengah (Middle Ear), dan telinga bagian dalam (Inner Ear).
Adapun bagian-bagian telinga beserta fungsinya, antara lain;
  • Telinga Bagian Luar
    • Pada bagian ini terdapat daun telinga (a) dan saluran telinga luar (b). Telinga bagian luar berfungsi menangkap getaran bunyi.

  • Telinga Bagian Tengah
    • Pada bagian ini terdapat membran timpani (c), tulang-tulang pendengaran (d), dan saluran Eustachius (e). Tulang-tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran Eustachius merupakan penghubung telinga tengah dengan rongga faring yang berfungsi menyamakan tekanan telinga luar dengan telinga tengah.

  • Telinga Bagian Dalam
    • Pada telinga bagian dalam terdiri atas beberapa bagian berikut.
      • Alat keseimbangan yang terdiri atas kanalis semisirkularis, sakulus, dan utrikulus. Bagian-bagian tersebut berhubungan dengan saraf otak VIII.
      • Tingkap jorong merupakan membran yang terdapat pada pangkal koklea. Tingkap jorong berfungsi menyalurkan getaran ke koklea.
      • Koklea/ rumah siput, saluran koklea berisi cairan linfe dan terdapat ujung saraf pendengaran. Koklea (rumah siput) terdiri atas 3 bagian, yaitu; (1) skala vestibuli di bagian dorsal; (2) skala media di bagian tengah yang didalamnya terdapat organ korti berupa sel-sel rambut reseptor yang peka terhadap getaran; (3) skala timpani terletak di bagian ventral.

Proses Kerja Indra Pendengaran 
Gelombang bunyi yang masuk ke telinga bergerak ke saluran telinga luar dan gendang telinga. Selanjutnya, getara suara diteruskan menuju tiga tulang pendengaran. Getaran suara itu akhirnya sampai ke koklea dan menggetarkan cairan limfe yang ada didalamnya. Keadaan tersebut mengakibatkan rangsangan suara mengenai reseptor pendengaran. Rangsan suara diubah menjadi impuls dan diteruskan ke ujung saraf auditori hingga sampai ke otak. Selanjutnya, otak menerjemahkan informasi sehingga kita dapat mendengar suatu suara. 

3. Kulit    

    Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik (mekanoresptor) seperti sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri. Reseptor ini berupa ujung saraf yang bebas maupun ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat. Umumnya setiap jenis reseptor hanya dapat menerima satu jenis rangsang. Lima tipe reseptor pada kulit sebagai berikut; 
  • Reseptor untuk merespons rangsang berupa sentuhan (korpus Meissner)
  • Reseptor untuk merespons rangsang berupa tekanan (korpus Paccini)
  • Reseptor untuk merespons rangsang berupa panas (korpus Ruffini)
  • Reseptor untuk merespons rangsang berupa dingin (korpus Krausse)
  • Reseptor untuk merespons rangsang berupa rasa sakit/nyeri (ujung saraf tanpa selaput).

Anda dapat mempelajari lebih lanjut mengenai organ indra kulit sebagai salah satu sistem indra atau sensory system pada manusia melalui pemindaian QR Code atau masuk dalam link website di bawah ini!

4. Hidung

    Hidung menjadi organ indra pembau yang mampu menerima rangsangan zat yang berbentuk gas atau oflaksi. Gas yang masuk ke rongga hidung bercampur dengan lendir dinding rongga hidung, dan selanjutnya menstimulus ujung saraf. Serabut-serabut saraf pembau (saraf olfaktori) mengandung sel-sel reseptor terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung. Selanjutnya, impuls diteruskan ke pusat saraf melalui serabut saraf pembau. Di pusat saraf, stimulus akan diinterpretasikan sebagai bau.

5. Lidah

    Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair. Pada lidah terdapat dua kelompok otot yaitu otot intrinsik (melakukan gerakan halus) dan otot ekstrinsik (melakukan gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya). 
    Permukaan lidah dilapisi oleh selaput lendir/membran mukosa agar selalu lembap. Permukaan lidah ditutupi oleh tiga macam papila berikut;
  • Papila sirkumvalata: papila yang dilingkari saluran berjumlah 8-12, berjejer-jejer membentuk huruf V di dekat pangkal lidah.
  • Papila filiformis: papila yang menyebar di seluruh permukaan lidah.
  • Papila fungiformis: papila yang bentuknya seperti jamur dan letaknya di ujung dan sisi lidah. 
    Lidah berfungsi sebagai alat berbicara, membantu mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu dalam proses menelan makanan, serta sebagai indra pengecap. Sebagai indera pengecap, lidah peka terhadap rasa pahit, asam, asin, dan manis. 




AYO UNJUK PENGETAHUAN!

    Setelah membaca, menonton tayangan gambar dan video, mengerjakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), dan berdiskusi bersama kelompok, Mari, unjuk pengetahuan mu melalui pengerjaan kuis melalui link dibawah ini!









Komentar